7 Tempat Wisata Terbaru di Jombang 2020 yang Menarik

Jombang adalah sebuah kabupaten di Jawa Timur yang luasnya kurang lebih 1.153 km2 dengan jumlah penduduk yang mencapai 1.201.557 jiwa menurut sensus penduduk tahun 2010. Kabupaten yang berada di tengah-tengah Provinsi Jawa Timur ini terbagi menjadi tiga bagian. Bagian utara meliputi Kecamatan Plandaan hingga Kecamatan Kudu; bagian tengah adalah ibukota Jombang yang penduduknya paling padat; kemudian di bagian Selatan yang meliputi Kecamatan Mojowarno hingga Wonosalam adalah daerah pegunungan yang banyak menawarkan tempat wisata terbaru 2020.

Jombang yang dikenal sebagai Kota Santri tentu saja punya banyak destinasi wisata religi, terutama wisata ziarah. Diantara destinasi ziarah yang sangat populer di wilayah Jombang adalah, Makam KH. Hasyim Asy'ari di pondok pesantren Tebuireng.

Makam Gus Dur PP Tebuireng Jombang
Makam Gus Dur

Belakangan, makan salah satu pendiri NU ini lebih dikenal dengan sebutan ‘Makam Gus Dur’ karena di sini juga dimakamkan tokoh pahlawan (KH. Abdurrahman Wahid) yang merupakan cucu dari pendiri PP Tebu Ireng (K.H Hasyim Asy'ari).

Kemudian, ada juga makam Sayyid Sulaiman di wilayah Mojoagung, dan makam-makam ulama atau pendiri pondok pesantren yang jumlahnya sangat banyak, yang tersebar di seluruh wilayah Jombang.

Namun, disini saya tidak akan membahas panjang lebar mengenai berbagai destinasi wisata ziarah melainkan, akan membahas sejumlah objek wisata terkini. Berikut adalah 10 tempat wisata terbaru di Jombang yang terkenal dan ramai dikunjungi di tahun 2020 ini.

1. KANSA (Kandang Sapi) Wonosalam


Tempat Wisata Terbaru di Jombang - Kandang Sapi Wonosalam
Wisata Kandang Sapi Wonosalam

Objek wisata Kandang Sapi di kecamatan Wonosalam merupakan salah satu objek wisata terbaru di Jombang yang mengusung tema “permainan dan belajar” melalui sajian mini Waterbom, farming education, serta Cafe dan Resto.

Tempat wisata ini memang menggabungkan antara wahana permainan air, edukasi berkonsep peternakan, serta tempat kulineran yang enak.

Pemilihan Wonosalam sebagai tempat membangun objek wisata Kandang Sapi yang menawarkan Waterboom Mini tidak begitu mengherankan. Mengingat, Wonosalam memang sudah sejak lama dikenal sebagai daerah yang airnya melimpah serta masyarakatnya gemar beternak kambing maupun sapi.

Kehadiran KANSA juga membuktikan bahwa Wonosalam terus berbenah dan menghadirkan berbagai destinasi wisata menarik dengan konsep alami. Selain objek wisata Kandang Sapi, masih ada beberapa tempat wisata baru di Wonosalam yang akan kami bahas di bagian bawah nanti.

Kembali kita ngomongin soal wanawisata Kandang Sapi. Tempat rekreasi yang sering disingkat KANSA ini lokasinya mengambil tempat di bawah jurang, atau tempatnya di pinggir Jl. Anjasmoro, Dusun Tukum, kecamatan Wonosalam.

Pemilihan lokasi ini cukup unik dan menarik. Ketika pertama kali kita tiba di sana, dari tempat parkir kita bisa mengedarkan pandangan keseluruhan lokasi objek wisata yang berada di bagian bawah (jurang/lembah). Cukup mendebarkan, namun pemandangan tersebut adalah salah satu yang terbaik dan sulit dicari tandingannya di Jombang.

Di bawah sana, seperti yang telah disampaikan di atas. Tersedia Waterboom serta kolam renang untuk anak-anak dan juga orang dewasa atau remaja. Di samping wahana edukasi peternakan yang dikemas secara modern, hingga sangat cocok dijadikan sebagai destinasi liburan keluarga. Serta, resto yang menawarkan aneka rupa kuliner.

Harga tiket masuk wisata Kandang Sapi (KANSA) Wonosalam pada hari biasa Rp15.000 per orang. Tiket ini juga berlaku untuk anak-anak usia 2 tahun keatas. Di akhir pekan, harga tiket Rp20.000 per orang.

Harga tiket akan lebih murah apabila kamu datang beramai-ramai, misalnya dengan 30 orang atau lebih yang memungkinkan kamu dapat diskon 10% (di luar weekend dan hari libur nasional).

2. Objek wisata Banyu Mili Wonosalam


Rumah Hobbit di Banyu Mili Wonosalam
Rumah Hobbit Banyu Mili Wonosalam

Berada di kaki gunung Arjuna membuat Wonosalam dikenal sebagai salah satu dataran tinggi di wilayah Jombang. Kontur tanah berbukit membuat pemandangan di sekitar Wonosalam sangat indah. Dan, seperti yang telah saya katakan di atas, Wonosalam juga merupakan salah satu daerah di Jombang yang airnya cukup melimpah.

Banyu Mili adalah salah satu objek wisata terbaru di Jombang yang berada di kecamatan Wonosalam, tepatnya berada di Desa Carangwulung. Objek wisata ini cukup mudah dijangkau karena lokasinya berada di pinggir jalan utama. Yaitu, jalan raya juga yang bisa kita gunakan untuk pergi ke villa Kampoeng Djawi.

Namun walaupun berada di pinggir jalan, akses masuk ke objek wisata Banyu Mili sedikit sulit karena berada di tengah-tengah tanjakan. Jadi, sebelum masuk ke objek wisata, kita terlebih dahulu akan melewati jalan menanjak yang cukup curam dengan kemiringan garis 45 derajat.

Walau demikian, akses ke tempat ini cukup baik dan sudah cukup mulus serta tetap bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.

Objek wisata Banyu Mili menawarkan konsep wisata semi alami dengan rumah Hobbit sebagai daya tariknya. Mengkombinasikan antara pemandangan alam yang asli dan asri dengan rumah hobbit yang klasik membuat Banyu Mili terkesan sangat unik.

Lalu, mengapa tempat wisata ini dinamai “Banyu Mili?”

Hal tersebut tidak lepas dari fakta bahwa tempat wisata alam ini juga dilalui aliran air sungai yang tidak pernah surut. Yang turut membuat suasana semakin menyenangkan dan menenangkan. Oh ya, sungai yang terdapat di Banyu Mili dihiasi bebatuan alami berukuran besar yang dapat dijadikan sebagai tempat bersantai sambil merendam kaki.

Pemandangan alam yang ditawarkan objek wisata Banyu Mili adalah salah satu yang terbaik. Jika kamu menginginkan pemandangan alam yang indah dan alami. Tempat ini wajib kamu datangi.

Di sana juga tersedia spot pandang yang bisa dimanfaatkan untuk mengedarkan pandangan dengan view lembah dan perbukitan. Sebuah pemandangan yang bisa memberikan sensasi menakjubkan.

Di tempat rekreasi ini, terdapat juga danau buatan lengkap dengan beberapa buah perahu kecil yang bisa kita dayung untuk menikmati suasana sambil bersantai.

Harga tiket masuk wisata Banyu Mili Wonosalam hanya Rp5.000. Bagi kamu yang tertarik, kamu bisa datang berkunjung setiap hari antara pukul 8.00 pagi hingga pukul 16.00 sore.

3. Kampoeng Djawi


Kolam Renang Kampoeng Djawi
Kolam Renang Kampoeng Djawi

Masih di sekitaran Wonosalam. Kampoeng Djawi merupakan salah satu destinasi wisata lainnya yang bisa kamu pertimbangkan jika ingin refreshing dengan menikmati suasana pedesaan yang khas serta menikmati fasilitas yang ditawarkan oleh villa Kampoeng Djawi berupa kolam renang dengan pemandangan yang luar biasa indah.

Setiap pengunjung yang masuk dan berwisata ke Kampoeng Djawi biasanya akan dipungut tiket masuk sebesar Rp50.000 per orang. Selain bisa refreshing, di sini kita juga bisa menginap untuk menikmati suasana yang tenang dan pemandangan yang indah. Karena memang, Kampoeng Djawi di wilayah Dusun Gondang, Desa Carangwulung merupakan sebuah villa yang bisa disewa secara individu maupun kelompok.

Udara yang sejuk, suasana yang tenang, alam yang indah merupakan daya tarik utama Villa Kampoeng Djawi. Jika ingin menginap di Kampoeng Djawi, kamu harus menyediakan kocek minimal 300ribuan untuk kelas paling tinggi (Paket A). Tarif per malam kurang lebih Rp396.000. Nyaris menyentuh angka 400K per orang dengan waktu tinggal selama 29 jam.

“Paket Menginap A” ini difasilitasi dengan tempat tidur, makan 4 kali, coffee break 2 kali, karaoke set, sound system indoor, koneksi internet melalui jaringan Wi-Fi, serta kolam renang.

Jika ingin tarif menginap yang lebih murah, kamu bisa memilih beberapa paket lainnya seperti Paket B atau paket C dengan durasi menginapnya lebih singkat (24 jam) serta makan 3 kali atau 2 kali.

4. Tempat wisata terbaru di Jombang GSG (Grojogan Selo Gonggo)


Tempat wisata terbaru di Jombang GSG Wonosalam
Tempat wisata GGS (Grojogan Selo Gonggo)

Grojogan atau grojokan bisa disamakan dengan kata cuban yang berarti air terjun. Akan tetapi, berbeda dengan cuban yang bermakna air terjun berukuran besar dan tinggi, grojogan biasanya digunakan untuk menyebut air terjun yang kecil dan pendek.

Untuk bisa sampai di objek wisata GSG, kita hanya perlu mengikuti jalan menuju ke Kampoeng Djawi atau objek wisata Banyu Mili. Sesampainya di pertigaan pertama yang kamu jumpai, yang berjarak beberapa ratus meter setelah objek wisata Banyu Mili, arahkan kendaraanmu ke kiri.

Jalan menuju objek wisata sudah cukup baik karena sudah di beton sehingga kita yang menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat cukup leluasa memacu kendaraan hingga sampai di tempat parkir GSG.

Meski demikian, kita tetap harus berhati-hati karena jalan di Wonosalam, terutama di desa Carangwulung, rata-rata cukup sempit dan hanya bisa dilalui oleh satu mobil. Jika bertemu mobil lain yang berlawanan arah, biasanya kita harus berjalan pelan-pelan atau menepati terlebih dahulu.

Harga tiket masuk tempat wisata Grojogan Selo Gonggo hanya Rp5.000 per orang. Sebelum tiba di objek wisata, terlebih dahulu kita harus berjalan kaki dengan melewati rute yang agak menanjak sekitar 200 meter.

Sepanjang jalan menuju Grojogan, kita akan di sajikan pemandangan khas pedesaan yang sangat asri dengan udara yang sejuk. Jalan berbatu yang akan kita lalui agak sempit dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki atau sepeda motor. Walau demikian, kita tidak boleh menggunakan sepeda motor untuk pergi ke objek wisata karena telah disediakan tempat parkir yang cukup aman.

Sesampainya di objek wisata, kita akan menemukan pemandangan alam yang cukup indah dengan pohon-pohon pinus yang menjulang tinggi, hingga sungai yang penuh bebatuan serta pemandangan utama berupa grojogan atau air terjun kecil.

Di Wonosalam, selain GSG ada beberapa objek wisata air terjun yang bagus dan terkenal dan bisa dijadikan sebagai alternatif destinasi wisata. Beberapa diantaranya adalah, Air Terjun Sekelip, Air Terjun Sekar Pudak Sari, Air Terjun Selolapis, serta Air Terjun Tretes.

5. Taman Kebon Ratu Kota Jombang


Wisata Kota Jombang Taman Kebon Ratu
Taman Kebon Ratu Kota Jombang

Beberapa tahun yang lalu, Kebon Ratu tidak banyak dilirik oleh masyarakat Jombang sebagai tempat piknik. Tidak begitu mengherankan, mengingat tempat ini tidak banyak menawarkan wahana permainan atau pemandangan yang dapat menghibur.

Namun, hal tersebut sudah berubah saat ini karena Kebon Ratu Kota Jombang sudah mulai banyak dibenahi dan diperbaharui. Taman yang lokasinya dekat dari terminal bus dan tidak jauh dari objek wisata Taman Tirta Wisata ini, kini menawarkan pemandangan yang sangat berbeda.

Di tempat wisata ini, terdapat rumah-rumahan dengan bentuk yang unik, terdapat kolam yang berisi ikan yang boleh diberi makan oleh pengunjung, kemudian ada juga area bermain untuk anak-anak serta banyak juga warung-warung yang menyediakan aneka kuliner.

Berwisata ke tempat ini adalah salah satu alternatif wisata murah di Jombang selain ke Kebon Rojo atau ke alun-alun.

Lokasinya juga tergolong strategis karena berada di pinggir jalan raya Kota Jombang, yaitu jalan Sukarno-Hatta yang biasa kita lalui saat akan pergi ke arah Surabaya atau sebaliknya.

6. Jombang Car Free Day cocok untuk wisata akhir pekan bersama anak-anak dan keluarga


Jalan-jalan di Jombang Car Free Day
Jombang Car Free Day

Setiap Minggu pagi mulai pukul 5.30 hingga pukul 8.30 di Jalan Wahid Hasyim Jombang digelar acara Car Free Day. Antusiasme masyarakat Jombang yang menghadiri acara bebas kendaraan bermotor roda dua dan roda empat ini cukup tinggi. Sehingga, hampir setiap hari Minggu Jalan Wahid Hasyim selalu ramai oleh pengunjung, mulai dari ujung sebelah timur hingga barat (Tugu Ringin Contong).

Kegiatan utama yang bisa kita lakukan di sini adalah jalan-jalan bersama keluarga. Sayangnya, jumlah pengunjung yang membludak setiap pekan membuat Jalan Wahid Hasyim terasa sempit. Sehingga, tidak ada ruang yang cukup untuk berekspresi atau melakukan berbagai aktivitas selain jalan-jalan dan kulineran. Padahal, apabila terdapat cukup ruang, anak-anak bisa bermain sepeda, sepatu roda, atau bermain skateboard di jalan tersebut.

Di kiri dan kanan Jl Wahid Hasyim, sepanjang acara Car Free Day, terdapat banyak sekali pedagang kaki lima yang menjual aneka rupa jajanan, makanan, minuman, dan berbagai kebutuhan sehari-hari. Jadi, selain jalan-jalan, saya rasa ini merupakan salah satu destinasi wisata belanja yang bisa kamu pertimbangkan. Pasalnya, banyak sekali barang-barang dagangan yang ditawarkan dengan harga terjangkau, mulai dari tisu hingga sepatu dan pakaian.

7. Tempat Wisata Religi Terbaru di Jombang - Museum Islam Indonesia Hasyim Asy'ari


Wisata Religi Terbaru di Jombang - Museum Islam Indonesia Hasyim Asy'ari
Museum Islam Indonesia Hasyim Asy'ari

Ziarah ke makam Gus Dur bukanlah satu-satunya destinasi wisata religi ketika kita berkunjung ke Tebuireng. Karena apabila kita pergi ke belakang pondok, di mana sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Tebuireng berada (seperti MTS, SMA sama SMP, Aliyah, hingga perguruan tinggi). Di sana, kita akan menemukan sebuah museum yang dulu, pada tahun 2018, diresmikan oleh Presiden Joko Widodo .

Ini adalah museum Islam dengan bangunan berbentuk piramid. Desain bangunan yang cukup unik tidak hanya menarik apabila dilihat dari sisi luar, tapi juga akan terasa sangat mengesankan apabila kita memasukinya.

Bangunan yang terdiri atas 5 lantai ini merupakan tempat yang bisa kita tuju untuk mengetahui sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Di museum ini, kita bisa mengenal sejarah dan juga Islam di Indonesia melalui gambar, buku-buku, hingga panel.

Tempat-tempat wisata terbaru di Jombang 2020 di atas adalah sebagian kecil dari tempat wisata terkini yang yang bisa kamu kunjungi. Karena sebenarnya, selain berbagai objek wisata yang telah kami sebutkan di atas, masih ada beberapa travelling destinations baru di Jombang lainnya yang tidak kalah menarik. Seperti Taman Ponggok Banjarsari, Masjid Ar-rayan Pandanwangi Diwek, hingga masjid Dr. H. Moeldoko. Semoga, berbagai objek wisata yang belum sempat kami ulas bisa kami sajikan di artikel selanjutnya.

Comments

Popular posts from this blog

6 Alasan Mengapa Bali Begitu Menakjubkan

5 Hotel Murah di Bali dengan Pemandangan Langsung ke Arah Laut

David Hidayat Konservasi Laut di Pesisir Selatan